Kali ini kubagi pengalamanku sendiri, gimana sih rasanya hamil lagi setelah yang sebelumnya gagal. Butuh keberanian besar untuk menulis ini, karena sejak pertama tau hamil lagi, aku sudah mewanti-wanti diriku dan keluarga untuk tidak mempublikasikan kehamilanku kali ini sampai waktu 4 bulan. But udah gak tahan pengen berbagi setiap pengalaman apa yang aku rasakan selama kehamilanku selama ini.
Kehamilanku kali ini merupakan sebuah berkat terindah bagiku dan suamiku, setelah menunggu hampir 2 tahun kami menikah. Kegagalan di kehamilan yang sebelumnya saat memasuki usia pernikahan yang pertama, begitu membuat rasa takut untuk kembali mencoba hamil lagi. Bahkan indahnya perayaan pernikahan yang pertama tidak bisa kami rayakan, karena dihari yang sama aku harus ke rumah sakit karena keguguran dengan alasan denyut jantung janin berhenti tiba-tiba.
Sedih, marah, bahkan kecewa sama Tuhan, kok bisa dihari bahagia kami hal itu harus terjadi. Namun kami merelakan saja semuanya, karena kami sudah berusaha dengan baik menjaganya sebisa kami namun Tuhan berkehendak lain.
Untuk kehamilanku sebelumnya, memang bukan kehamilan yang kami rencanakan karena itu terjadi tiba-tiba setelah penantian satu yahun menikah. Awal mula menikah memang kamu tidak ada keinginan menunda memiliki anak, kami sepakat yah sedikasihnya saja. But menurut suami, dia juga tidak terlalu memaksakan karena kata doi masih mau pacaran berdua, maklumlah yah LDR setahun π antara Perancis - Indonesia. Kesibukkan saja dan suami juga waktu itu yang memang benar-benar padat yang bikin kami tidak merencakan promil (Program Hamil).
Saya yang lagi sibuk dengan berbagai macam urusan administrasi di negara ini serta kursus bahasa Perancis seminggu bisa sampai 5 kali itupun bisa pagi dan sore, sementara suami disibukkan dengan urusan kerjaan karena suami udah niat resign dari kantor lama karena dapat tawaran kerjaan yang di kota lain. So, gak ada waktu buat kami mempersiapkan kehadiran seorang anak. Yah sedapatnya saja, kalo dikasi yah syukur kami terima, yah kalopun belum dikasi kami juga tetap terima.
Then, tibalah hari - hari itu sekitar bulan mei, aku merasakan sakit perut yang baru sekali saja aku rasakan selama ini, sekaligus juga baru sadar kalau si "tamu bulanan" tidak datang sekitar 2 bulan. Waktu itu dalam pikiran, mungkin ada yang salah dengan rahimku, makanya aku gak hamil tapi sakit perut yang gak tertahankan, ditambah lagi tiap testpack hasilnya negatif terus.
Kamipun memberanikan diri ke rumah sakit ibu dan anak, then hasilnya "positif hamil" kurang lebih 5 minggu. Oohh God, senang banget rasanya waktu tau hal itu, suami juga ikutan senang karena sebentar lagi jadi papa, semua keluarga diberitahu, bahkan kami menganggap ini kado terindah karena sebulan lagi perayaan ulang tahun pernikahan kami yang pertama.
Tapi ternyata Tuhan mengijinkan lain, setelah dua bulan akhirnya aku keguguran dengan alasan kelainan kromosom makanya pembuahan tidal berhasil terjadi. Bahkan kemungkinan juga karena aktifitas saya yang sangat banyak, mulai dari kursus bahasa di 3 tempat yang berbeda, nge-gym, bahkan aktifitas di rumah yang harus dikerjakan sendiri.
Sedih banget sih pas tau hal itu, namun mungkin kali itu belum waktu yang tepat umtuk kami dikasih momongan sama Tuhan. Namun kami masih terus berharap someday Tuhan kasi berkat itu lagi dalam hidup kami.
Tapi ternyata Tuhan mengijinkan lain, setelah dua bulan akhirnya aku keguguran dengan alasan kelainan kromosom makanya pembuahan tidal berhasil terjadi. Bahkan kemungkinan juga karena aktifitas saya yang sangat banyak, mulai dari kursus bahasa di 3 tempat yang berbeda, nge-gym, bahkan aktifitas di rumah yang harus dikerjakan sendiri.
Sedih banget sih pas tau hal itu, namun mungkin kali itu belum waktu yang tepat umtuk kami dikasih momongan sama Tuhan. Namun kami masih terus berharap someday Tuhan kasi berkat itu lagi dalam hidup kami.
Masih lanjut lagi di cerita selanjutnya yah π
Comments
Post a Comment